Menurutnya, hal ini sama dengan menepuk air didulang. Dan, secara tidak langsung awak media tersebut sudah melumuri sendiri mukanya dengan kotoran.
Mungkin ini menjadi catatan terburuk diantara para jurnalis di Kota Padang, Sumatera Barat, dimana moral seorang jurnalis sudah mulai kendur. Dengan sesama sudah saling jatuh menjatuhkan. "Tidak kah yang menulis sadar bahwa dia adalah seorang jurnalis juga atau pewarta, penjaga demokrasi," ujar firman.
Menurutnya , oknum jurnalis tersebut mungkin tidak mempunyai jiwa korsa dengan sesama jurnalis. Firman menganggap rekan tersebut sedang dalam keadaan tidak sadar, atau tidak dalam keadaan baik-baik saja, ucapnya.
"Kalau dia paham kode etik jurnalistik, tentunya ia tidak gampang untuk memberitakan pemberitaan yang belum jelas kebenarannya," ujarnya
Firman mengatakan, nilai pers sangat tinggi dimata hukum. Jurnalis juga sebagai penjaga demokrasi dan pilar keempat demokrasi, moral dan norma jurnalis sangat dibutuhkan, tuturnya.
Bukan dengan seenaknya saja menjatuhkan profesi yang sama. Nah, jika sudah begini, perlu diajukan sebuah pertanyaan. Bila terjadi permasalahan bisakah ia membela diri. Siapa yang akan membela, sementara ia sendiri menyerang profesinya sendiri,katanya
Dikatakan Firman, jauhkanlah prilaku buruk yang bisa menjatuhkan profesi sendiri. Jangan naif, tidak perlu mencari-cari kesalahan orang. Seluruh insans pers berada pada koridor dewan pers. "Semoga difahami", ujarnya.
(An)