Jakarta, (31/08) | Himpunan Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (HIMASDA) Fakultas Ilmu Pendidikan Dan Humaniora Universitas Pelita Bangsa,(30/08/22) menggelar Seminar dengan tema “ Leadership Is An Action Not Position”, sebagai narasumber Ketua Umum Yayasan Hang Tuah Laksda (Purn) Dr. Dani Achdani, S.Sos., S.E., M.A.P. Peserta 150 terdiri dari beberapa perwakilan dari SMAN 1 Cikarang Pusat, SMAN1 Cikarang Selatan , SMAN 2 Cikarang Utara, Anggota Himasda serta seluruh Mahasiswa PGSD Universitas Pelita Bangsa.
Seminar “ Leadership Is An Action Not Position” dengan moderator Yusuf Aditya Rachman serta Narasumber Ketum Yayasan Hang Tuah berlangsung sangat menarik, seluruh peserta seminar antusias mengikuti jalannya seminar, komunikasi dua arahpun terjadi dengan penuh keakrapan.
Penyelenggara seminar adalah Himpunan Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (HIMASDA) Fakultas Ilmu Pendidikan Dan Humaniora Universitas Pelita Bangsa. Seminar kali ini dilaksanakan mulai pagi hingga siang hari dengan tujuan untuk menumbuhkan dan menggembangkan jiwa kepemimpinan pada setiap individu, Sebagai bekal untuk mahasiswa dimasa yang akan datang, meningkatkan rasa kekeluargaan dan kebersamaan antar Pengurus dan Anggota Himpunan Mahasiswa PGSD Universitas Pelita Bangsa (Himasda UPB).
Harapan Penyelenggara kepada Narasumber Dr. Dani Achdani, S.Sos., S.E., M.A.P, dapat memberikan bimbingan dan pembekalan kepada kami tentang bagaimana caranya menjadi seorang leader yang memiliki integritas, disiplin, kemampuan baik secara akademik maupun non akademik yang tinggi, agar kami mampu untuk menjadi seorang pemimpin yang mampu bertanggung jawab untuk para peserta didik kami dan juga untuk diri kami sendiri. Untuk itu kami butuh sosok inspiratif agar bisa kami jadikan semangat dan motivasi.
Pembahasan seminar yang disampaikan oleh Dr . Dani antara lain Peran seorang guru masa kini, tuntutan guru masa kini harus mampu memfungsikan diri sebagai pengajar yang mampu menyampaikan mata pelajaran agar mampu di mengerti dan difahami oleh peserta didik, sebagai penjaga gawang yang berfungsi mampu menyaring pengaruh negative, menjadi fasilitator/ menjadi teman berdiskusi dan bertukar fikiran, sebagai katalisator yang mampu mengidentifikasi , mengendalikan dan mengoptimalkan potensi peserta didik dan menjadi penghubung . Hal ini sudah di berikan contoh suri teladan oleh Ki Hajar Dewantara : “Di depan seorang pendidik harus memberikan teladan, Ditengah guru harus menciptakan prakarsa dan ide, Di belakang seorang guru harus memberikan dorongan dan arahan”.
Disamping itu juga disampaikan perbedaan kondisi peserta didik dari zaman ke zaman yang memerlukan perilaku yang berbeda karena perbedaan kondisi yang berbeda. Sebagai contoh zaman dulu cita-cita peserta didik mengidolakan jadi polisi, dokter, pilot, astronot, tentara dan birokrat, sementara zaman Now peserta didik sudah beda pola berfikir, mereka bercita-cita sebagai yuotuber, selebgram, vlogeger, chef, atlit professional artis, penyani dan desainer. Sisi lain dalam menghadapi Era Globalisasi / era kemajuan Iptek kita harus menciptakan SDM yang unggul, mampu berdaya saing dan menguasai ilmu pengetahuan pungkasnya (yht/dar).